SUDAHKAH ANDA MEMOTOVASI DIRI
Seperti apakah
motovasi diri, ada banyak cara memotovasi diri dari hal-hal baik yang ada
disekitar kita, maupun juga dari hal-hal buruk disekitar kitar, tapi perlu
dingat yang keluar dari diri kita tentunya yang porotif baik untuk diri kita
maupun untuk lingkungan kita. Dari berpikir yang tidak biasa dari apa yang saya
pikirkan sekarang, motivasi awal dari dendam, dari rasa di permalukansekilas
rasa ketika membaca buku yang berjudul “No
Rules!” karangan Dan S. Kennedy dia seorang Entrepreuner, Konsultan Pemasaran,
dan juga seorang Penulis. Dalam hal ini saya hanya akan mengutif sedikit dari
buku ini tentang kesuksesan seseorang dengan cara yang tak lazim, saya sudah
banyak membaca buku yang mengupas motivasi tidak
satupun buku yang menjelaskan tentang niat jahat sebagai rujukan untuk motivasi, kesemuanya menyuruh kita berpikir dari hal-hal yang positif dan jangan berpikir negatif pada diri sendiri maupun pada orang lain. Terlepas dari ini semua ternyata banyak juga orang yang berhasil dari rasa sakit hati dan dendam yang
ditimbulkan dari pikiran negatif untuk melecut potensi diri menjadi sukses, jika kita tilik dari segi kesehatan tentu ini tidak baik bagi tubuh maupun pada lingkungan sikitar kita dan pada tetangga kerabat dan saudara kita, yang timbul adalah keangkuhan dan egoisan diri, tapi marilah kita berlepas dari itu semua untuk melejitkan potensi diri kita.Disini ada kutipan dari buku tersebut “pada pacuan kuda Derby di Kentucky pada tahun 1995, seorang pelatih bernama D.Wayne Lukas mengirim seekor kuda bernama Prince Of Thieves dan seekor kuda lain Grinstone, kepacuan kuda itu, masing-masing dengan joki terkenal, Joki Pat day untuk Prince Of Thieves dan Jerry Bailey untuk Loise Grinstone. Prince Of Thieves dijagokan oleh banyak petaruh sebagai pemenang pacuan. Grinstone tak dipilih oleh satu petaruh pun. Namun, Prince Of Thieves tak mampu cepat. Grinstone yang jauh ketinggalan dibelakang melesat dengan pacuan yang mengesankan, “mencuri” kemenangan. Namun, Grinstone cedera dalam upaya kerasnya untuk memenangkan itu dan langsung dipansiunkan sebagai kuda pejantan, tidak ikut lagi dalam lomba pacuan kedua. Lukas lalu menarik Pat Day dari Prince Of Thieves dan menggantinya dengan Jerry Bailiy untuk pacuan kuda taruhan kategori Preakness. Itu merupakan tamparan keras bagi joki kenamaan yang sudah menang dalam 4 kali pacuan Prekness, perlakuan ini sama saja dengan melakukan skorsing terhadap penyerang seperti Troy Aikman atau Steve Young setelah permainan mengecewakan. Peristiwa itu menjadi ramai dibicarakan dipacuan kuda.
satupun buku yang menjelaskan tentang niat jahat sebagai rujukan untuk motivasi, kesemuanya menyuruh kita berpikir dari hal-hal yang positif dan jangan berpikir negatif pada diri sendiri maupun pada orang lain. Terlepas dari ini semua ternyata banyak juga orang yang berhasil dari rasa sakit hati dan dendam yang
ditimbulkan dari pikiran negatif untuk melecut potensi diri menjadi sukses, jika kita tilik dari segi kesehatan tentu ini tidak baik bagi tubuh maupun pada lingkungan sikitar kita dan pada tetangga kerabat dan saudara kita, yang timbul adalah keangkuhan dan egoisan diri, tapi marilah kita berlepas dari itu semua untuk melejitkan potensi diri kita.Disini ada kutipan dari buku tersebut “pada pacuan kuda Derby di Kentucky pada tahun 1995, seorang pelatih bernama D.Wayne Lukas mengirim seekor kuda bernama Prince Of Thieves dan seekor kuda lain Grinstone, kepacuan kuda itu, masing-masing dengan joki terkenal, Joki Pat day untuk Prince Of Thieves dan Jerry Bailey untuk Loise Grinstone. Prince Of Thieves dijagokan oleh banyak petaruh sebagai pemenang pacuan. Grinstone tak dipilih oleh satu petaruh pun. Namun, Prince Of Thieves tak mampu cepat. Grinstone yang jauh ketinggalan dibelakang melesat dengan pacuan yang mengesankan, “mencuri” kemenangan. Namun, Grinstone cedera dalam upaya kerasnya untuk memenangkan itu dan langsung dipansiunkan sebagai kuda pejantan, tidak ikut lagi dalam lomba pacuan kedua. Lukas lalu menarik Pat Day dari Prince Of Thieves dan menggantinya dengan Jerry Bailiy untuk pacuan kuda taruhan kategori Preakness. Itu merupakan tamparan keras bagi joki kenamaan yang sudah menang dalam 4 kali pacuan Prekness, perlakuan ini sama saja dengan melakukan skorsing terhadap penyerang seperti Troy Aikman atau Steve Young setelah permainan mengecewakan. Peristiwa itu menjadi ramai dibicarakan dipacuan kuda.
Seperti biasa
pelatih Lukas diwawancarai sebelum pacuan kuda berlangsung, dalam ajang pacuan
Derby, Jerry Bailey menunggangi Prince of Thieves yang menjadi kebanggan
pelatih D. Watne Lukas.
Joki Pat Day
yang tersingkir mengambil tawaran berpacu dari pelatih lain dan masuk arena
pacu menunggang Quatorze, seekor kuda yang peluang menang 10:1 yang sudah 16
kali gagal secara menyedihkan di pacuan Derby. Ketika pacuan kuda dibuka,
Quatorze memberontak, tetapi Pat Day menenangkanya, menyiagakanya, dan memimpin
pacuan itu, dan tidak pernah menoleh kebelakang. Day memacu kuda Luois Quatorze
1 menit 53 ½ detik untuk jarak 1,9 km menyamai rekor pacuan yang dicapai
belasan tahun sebelumnya.
Saat melewati
garis finis, sambil berdiri di atas pelana kudanya, dia langsung menatap lukas,
kemudian kekamera Televisi, dengan pongahnya mengayunkan kelima jari dan
berseru : “Five” (Give me five! Berikan selamat untukku)
Itulah satumomen
magis ketika seseorang yang pernah diremehkan atau dilecehkan meraih kemenanganya.
Joki sejati manapun dan bahkan setiap pengendara sejati manapun di amerika bisa
merasakan apa yang dialami Pat Day dan merasuk dalam luapan emose yang
mengatakan, “Habislah kau, Lukas!” yang keluar dari dirinya ketika memacu kuda
kelas dua itu meraih kemenangan dengan mencetak rekor terbaik.
Pat Day
menjalani pacuan kuda bukan dengan motivasi dorongan yang murni, anggun, welas
asih, atau kemuliaan. Dia memacuh hidupnya dangan Rasa Dendam!” (Dan S : 39-41)
Satu lagi contoh
orang suksesyang saya paparkan ini juga untuk memperjelas bahwa jalan sukses
bukan membuang pandangan negatif yang kita terimah atau mengesampingkan pikiran
negatif tapi kita terimah sebagai dorongan untuk berkarya. “Seorang mantan
polisi, mantan supir bus, mantan supir truk susu yang berkali-kali dipecat, dan
gagal dalam bisnis, di cemoohkan, dan ditertawakan oleh teman-temanya dan
keluarganya ketika memulai bisnis Amway. Bahkan saat pertama mengundang
teman-temannya “untuk pertemuan” dirumahnya, dia berdiri menanti dipintu pukul 07.00, 07.30, 08.00,
08.30, dan akhirnya ia menyadari bahwa tak seorangpun yang datang. Akhirnya ia
masuk kekamar mandi untuk menghindari tatapan mengancam dari istrinya. Dia
berdiri di kamar mandi, berkaca, dan melihat dirinya sebagai pecundang. Dia marah
pada dirinya sendiri dan orang-orang yang dia kenal.
Tampaknya diluar
dugaan, orang yang mengenalnya, charlie terus melejit menjadi Crown direct
Distributor dalam sistem Amway, yang berpenghasilan bersih paling rendah
250.000 dolar amerika setahun dan
mungkin lebih.
Dalam tulisan
ini, dia menceritakan bagaimana ia berpacu oleh kemarahannnya dan kekecewaanya
serta dendamnya terhadap perlakuan teman-tamanya malam itu. Dia pun mengundang
kerabatnya, tetangganya, dan setiap orang yang dia kenal ke dek kapal untuk
pesta perpisahan saat dia dan istrinya, Elsie, berangkat berlayar sebagai
pemenang hadia pertama. Dia bercerita bagaimana ia berdiri di dek kapal, dengan
hamburan konfetty, gelas sampanye di tangan, melihat kerumuman manusia di dek
yang pernah mencemoohkanya, dengan bangganya menunjukan keberhasilanya kepada
mereka. (Dan S : 42)
Banyak orang
sukses yang termotivasi oleh emosi negatif. Perlu diingat saya juga merasa
sangat asing dengan sikap sinis dan memang tidak sehat. Sikap optimis memang
berguna dan dapat diterima, namun skap optimis yang ngotot, buta, tanpa jaminan
adalah kekonyolan.
Yang kita
perlukan adalah Kekuatan Positip yang
kita persiapkan dari hal-hal negatif yang kita terima. Saya contohkan dalam
riset pasar justru hal-hal kelamahan produk, komentar negatif produk, rasa
ketidak senangan orang pada posisi kita dan lainya, ini perlu dicatat dan kita
cermati hal-hal negatif pada lembaran kerja kita, lalu dari hal-hal negatif
yang kita terimah, kita dapat menyiapkan diri dan mengakali supaya bisa membuat
kita sukses sesuai dengan tujuan kita.
Kita tidak perlu
bingung dengan apa yang saya paparkan ini. Secara sederhana begini, saat
hal-hal negatif ini muncul, kemudian kita dapat memasukan hal-hal yang
realistis untuk mengharapkan hal-hal yang positif. Artinya bukan dari positif
untuk mendapatkan pasitif, tapi dari hal-hal yang negatif untuk mendapatkan
positif. Jangan dibuang hal negatif itu kita terimah semuanya untuk menjadikan
motivasi dan mencari solusi kehal yang positif berikutnya.
Artinya bukan
kita yang mengeluarkan hal negatif, tapi dari orang-orang sekitar kita dan yang
kita keluarkan dari kita hal-hal yang positif setelah hal negatif sebagai
pemicu awal dari langkah kita selanjutnya. Maaf sedikit mutar-mutar, tapi percayalah
hal negatif bukan untuk dihilangkan tapi dipakai untuk melenjitkan potensi diri
kita ke tangga yang lebih baik lagi. Secara singkat untuk menjadi pemenang baik
dalam bisnis atau bidang lainya adalah kita harus mencitrakan diri dengan kuat,
dan dasar yang kokoh, tujuan yang jelas, dan tentunya rencana yang praktis.
Dasar yang kokoh artinya sudah ada riset yang dari para ahli tentang bidang
tersebut. Jangan sebaliknya kita mencitrakan diri lemah, dasar pijakan lemah, tujuan
yang tidak jelas dan juga tidak punya rencana yang praktis maka kegagalan yang
akan kita dapatkan.
Kemarahan bukan
dipakai untuk menyakiti orang lain tapi kemarahan untuk memotivasi diri menjadi
lebih baik. Sumber tenaga untuk berhasil.
by: Kusmiran, S.Pd.I. M.Psi
penulis fiksi non fiksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar