Senin, 31 Desember 2012

MOTIVASI


SUDAHKAH ANDA MEMOTOVASI DIRI
Seperti apakah motovasi diri, ada banyak cara memotovasi diri dari hal-hal baik yang ada disekitar kita, maupun juga dari hal-hal buruk disekitar kitar, tapi perlu dingat yang keluar dari diri kita tentunya yang porotif baik untuk diri kita maupun untuk lingkungan kita. Dari berpikir yang tidak biasa dari apa yang saya pikirkan sekarang, motivasi awal dari dendam, dari rasa di permalukansekilas rasa ketika membaca buku yang berjudul “No Rules!” karangan Dan S. Kennedy dia seorang Entrepreuner, Konsultan Pemasaran, dan juga seorang Penulis. Dalam hal ini saya hanya akan mengutif sedikit dari buku ini tentang kesuksesan seseorang dengan cara yang tak lazim, saya sudah banyak membaca buku yang mengupas motivasi tidak
satupun buku yang menjelaskan tentang niat jahat sebagai rujukan untuk motivasi, kesemuanya menyuruh kita berpikir dari hal-hal yang positif dan jangan berpikir negatif pada diri sendiri maupun pada orang lain. Terlepas dari ini semua ternyata banyak juga orang yang berhasil dari rasa sakit hati dan dendam yang
ditimbulkan dari pikiran negatif untuk melecut potensi diri menjadi sukses, jika kita tilik dari segi kesehatan tentu ini tidak baik bagi tubuh maupun pada lingkungan sikitar kita dan pada tetangga kerabat dan saudara kita, yang timbul adalah keangkuhan dan egoisan diri, tapi marilah kita berlepas dari itu semua untuk melejitkan potensi diri kita.Disini ada kutipan dari buku tersebut “pada pacuan kuda Derby di Kentucky pada tahun 1995, seorang pelatih bernama D.Wayne Lukas mengirim seekor kuda bernama Prince Of Thieves dan seekor kuda lain Grinstone, kepacuan kuda itu, masing-masing dengan joki terkenal, Joki Pat day untuk Prince Of Thieves dan Jerry Bailey untuk Loise Grinstone. Prince Of Thieves dijagokan oleh banyak petaruh sebagai pemenang pacuan. Grinstone tak dipilih oleh satu petaruh pun. Namun, Prince Of Thieves tak mampu cepat. Grinstone yang jauh ketinggalan dibelakang melesat dengan pacuan yang mengesankan, “mencuri” kemenangan. Namun, Grinstone cedera dalam upaya kerasnya untuk memenangkan itu dan langsung dipansiunkan sebagai kuda pejantan, tidak ikut lagi dalam lomba pacuan kedua. Lukas lalu menarik Pat Day dari Prince Of Thieves dan menggantinya dengan Jerry Bailiy untuk pacuan kuda taruhan kategori Preakness. Itu merupakan tamparan keras bagi joki kenamaan yang sudah menang dalam 4 kali pacuan Prekness, perlakuan ini sama saja dengan melakukan skorsing terhadap penyerang seperti Troy Aikman atau Steve Young setelah permainan mengecewakan. Peristiwa itu menjadi ramai dibicarakan dipacuan kuda.
Seperti biasa pelatih Lukas diwawancarai sebelum pacuan kuda berlangsung, dalam ajang pacuan Derby, Jerry Bailey menunggangi Prince of Thieves yang menjadi kebanggan pelatih D. Watne Lukas.
Joki Pat Day yang tersingkir mengambil tawaran berpacu dari pelatih lain dan masuk arena pacu menunggang Quatorze, seekor kuda yang peluang menang 10:1 yang sudah 16 kali gagal secara menyedihkan di pacuan Derby. Ketika pacuan kuda dibuka, Quatorze memberontak, tetapi Pat Day menenangkanya, menyiagakanya, dan memimpin pacuan itu, dan tidak pernah menoleh kebelakang. Day memacu kuda Luois Quatorze 1 menit 53 ½ detik untuk jarak 1,9 km menyamai rekor pacuan yang dicapai belasan tahun sebelumnya.
Saat melewati garis finis, sambil berdiri di atas pelana kudanya, dia langsung menatap lukas, kemudian kekamera Televisi, dengan pongahnya mengayunkan kelima jari dan berseru : “Five” (Give me five! Berikan selamat untukku)
Itulah satumomen magis ketika seseorang yang pernah diremehkan atau dilecehkan meraih kemenanganya. Joki sejati manapun dan bahkan setiap pengendara sejati manapun di amerika bisa merasakan apa yang dialami Pat Day dan merasuk dalam luapan emose yang mengatakan, “Habislah kau, Lukas!” yang keluar dari dirinya ketika memacu kuda kelas dua itu meraih kemenangan dengan mencetak rekor terbaik.
Pat Day menjalani pacuan kuda bukan dengan motivasi dorongan yang murni, anggun, welas asih, atau kemuliaan. Dia memacuh hidupnya dangan Rasa Dendam!” (Dan S : 39-41)
Satu lagi contoh orang suksesyang saya paparkan ini juga untuk memperjelas bahwa jalan sukses bukan membuang pandangan negatif yang kita terimah atau mengesampingkan pikiran negatif tapi kita terimah sebagai dorongan untuk berkarya. “Seorang mantan polisi, mantan supir bus, mantan supir truk susu yang berkali-kali dipecat, dan gagal dalam bisnis, di cemoohkan, dan ditertawakan oleh teman-temanya dan keluarganya ketika memulai bisnis Amway. Bahkan saat pertama mengundang teman-temannya “untuk pertemuan” dirumahnya, dia berdiri  menanti dipintu pukul 07.00, 07.30, 08.00, 08.30, dan akhirnya ia menyadari bahwa tak seorangpun yang datang. Akhirnya ia masuk kekamar mandi untuk menghindari tatapan mengancam dari istrinya. Dia berdiri di kamar mandi, berkaca, dan melihat dirinya sebagai pecundang. Dia marah pada dirinya sendiri dan orang-orang yang dia kenal.
Tampaknya diluar dugaan, orang yang mengenalnya, charlie terus melejit menjadi Crown direct Distributor dalam sistem Amway, yang berpenghasilan bersih paling rendah 250.000 dolar amerika  setahun dan mungkin lebih.
Dalam tulisan ini, dia menceritakan bagaimana ia berpacu oleh kemarahannnya dan kekecewaanya serta dendamnya terhadap perlakuan teman-tamanya malam itu. Dia pun mengundang kerabatnya, tetangganya, dan setiap orang yang dia kenal ke dek kapal untuk pesta perpisahan saat dia dan istrinya, Elsie, berangkat berlayar sebagai pemenang hadia pertama. Dia bercerita bagaimana ia berdiri di dek kapal, dengan hamburan konfetty, gelas sampanye di tangan, melihat kerumuman manusia di dek yang pernah mencemoohkanya, dengan bangganya menunjukan keberhasilanya kepada mereka. (Dan S : 42)
Banyak orang sukses yang termotivasi oleh emosi negatif. Perlu diingat saya juga merasa sangat asing dengan sikap sinis dan memang tidak sehat. Sikap optimis memang berguna dan dapat diterima, namun skap optimis yang ngotot, buta, tanpa jaminan adalah kekonyolan.
Yang kita perlukan adalah Kekuatan Positip yang kita persiapkan dari hal-hal negatif yang kita terima. Saya contohkan dalam riset pasar justru hal-hal kelamahan produk, komentar negatif produk, rasa ketidak senangan orang pada posisi kita dan lainya, ini perlu dicatat dan kita cermati hal-hal negatif pada lembaran kerja kita, lalu dari hal-hal negatif yang kita terimah, kita dapat menyiapkan diri dan mengakali supaya bisa membuat kita sukses sesuai dengan tujuan kita.
Kita tidak perlu bingung dengan apa yang saya paparkan ini. Secara sederhana begini, saat hal-hal negatif ini muncul, kemudian kita dapat memasukan hal-hal yang realistis untuk mengharapkan hal-hal yang positif. Artinya bukan dari positif untuk mendapatkan pasitif, tapi dari hal-hal yang negatif untuk mendapatkan positif. Jangan dibuang hal negatif itu kita terimah semuanya untuk menjadikan motivasi dan mencari solusi kehal yang positif berikutnya.
Artinya bukan kita yang mengeluarkan hal negatif, tapi dari orang-orang sekitar kita dan yang kita keluarkan dari kita hal-hal yang positif setelah hal negatif sebagai pemicu awal dari langkah kita selanjutnya. Maaf sedikit mutar-mutar, tapi percayalah hal negatif bukan untuk dihilangkan tapi dipakai untuk melenjitkan potensi diri kita ke tangga yang lebih baik lagi. Secara singkat untuk menjadi pemenang baik dalam bisnis atau bidang lainya adalah kita harus mencitrakan diri dengan kuat, dan dasar yang kokoh, tujuan yang jelas, dan tentunya rencana yang praktis. Dasar yang kokoh artinya sudah ada riset yang dari para ahli tentang bidang tersebut. Jangan sebaliknya kita mencitrakan diri lemah, dasar pijakan lemah, tujuan yang tidak jelas dan juga tidak punya rencana yang praktis maka kegagalan yang akan kita dapatkan.
Kemarahan bukan dipakai untuk menyakiti orang lain tapi kemarahan untuk memotivasi diri menjadi lebih baik. Sumber tenaga untuk berhasil.

by: Kusmiran, S.Pd.I. M.Psi
penulis fiksi non fiksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar